Sebagai penyumbang devisa terbesar dari sektor non-migas, terkait denganadanya perubahan pemerintahan di Amerika, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) merasa perlu adanya pertemuan khusus antara API dengan Amerika, yang diwakili Duta Besar Amerika Joseph R. Donovan, yang hadir bersama pejabat dijajarannya.

Dalam paparannya Ketua Umum API Ade Usman Sudrajat, disampaikan bahwa volume perdagangan di eksport tekstil ke Amerika sebagai pasar utama menurun pada 2016. Namun hal ini bukan berarti membuat para pelaku Industri Tekstil dan Produk Tekstil menyerah tetapi justru semakin meningkatkan kualitas dan efisiensi produknya.

Senada disampaikan oleh Direktur Jendral Kementerian Perindustrian, Ahmad Sigit bahwa pemerintah akan mengupayakan terobosan2-terobosan baru di bidang energi dan perpajakan agar produk Tekstil Indonesia dapat bersaing di pasar Global.

Beberapa pendapat dan saran yang disampaikan oleh peserta diskusi tersebut adalah mengenai pembebasan tarif bea masuk sampai dengan sekolah ahli kapas Asean di Indonesia.

Wakil Ketua API Jawa Tengah, Liliek Setiawan, menutup pertemuan itu menyampaikan pertanyaan mengenai kepastian pemberlakuan perundang-undangan yang baru pada era Pemerintahan Presiden Trump guna memberi kepastian kepada dunia usaha.

Sementara itu, Josep R. Donovan, Jr. memastikan bahwa Indonesia tetap merupakan salah satu mitra dagang utama Amerika hingga saat ini dan memintakan agar para pengusaha dan pemerintah Indonesia dapat berperan terlibat aktif dalam menyuarakan kepentingan Indonesia agar dapat dipahami oleh pihak Amerika. 

Sumber: Jatengonline